Senin, 25 April 2011

Cinta Dan Harga diri

Cinta dan harga diri memiliki karakter yang berbeda, bahkan keduanya sangat berlawanan, cinta bersifat memberi dan menghargai, sementara harga diri bersifat menuntut dan memaksa untuk dihargai.

Harga diri sangat erat kaitannya dengan penilaian seseorang, ia selalu menuntut agar selalu diberi nilai lebih, mungkin harga diri bisa dikalahkan, tetapi tetap saja ia tidak bisa ditundukan. Didalam hal apapun, harga diri selalu ingin dimenangkan, demikian pula dalam hal cinta.

Demi harga diri terkadang seorang pria mengerahkan seluruh kemampuan dan keberaniannya untuk menyatakan cinta, dan demi harga diri pula seorang wanita menahan dan memendam rasa cintanya.

Ada orang yang mengorbankan harga dirinya demi cinta, ada pula orang yang mengorbankan cintanya demi harga diri, ada juga orang yang memperjuangkan harga dirinya demi cinta, dan juga yang memperjuangkan cintanya demi harga diri.


1. Orang yang mengorbankan hargadirinya demi cinta

Orang ini biasanya memiliki kapasitas cinta yang berlebih, seakan seluruh hidupnya dipersembahkan untuk cinta, hal ini biasanya dialami kaum hawa, tapi hanya sedikit jumlahnya. Mereka rela meyerahkan apa saja untuk kekasihnya, harta, jiwa raganya, dan bahkan kehormatanya sekalipun. Mungkin pada pikirannya cinta itu hanya ditujukan pada seorang saja, ia mengira tiada orang lain yang dapat menjadi pengganti bagi kekasihnya, padahal cinta dapat tumbuh kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja. Cinta itu datang dan berlalu, cuma kita tidak tahu kapan berlalunya. Harga dirinya telah di korbankan hanya untuk cinta yang belum tentu dapat bertahan lama, padahal jika hargadiri sudah hancur dan musnah, maka cintapun kehilangan makna, terbengkalai tak berguna.

2. Orang yang mengorbankan cintanya demi harga diri

Biasanya orang ini baru ditolak atau di putuskan cintanya. Dia tidak ingin didahului mantan kekasihnya, ia mencari cinta lain yang ia pilih sendiri untuk mengangkat harga dirinya, mungkin ia punya alasan agar tidak kesepian, akan tetapi harga dirinyalah yang mendorong dia agar cepat mencari pengganti, jangan sampai sang mantan lebih dulu mendapatkan kekasih baru.

Terkadang bagi wanita yang telah dikhianati atau baru saja putus, maka ia akan menerima siapa saja asalkan ia dapat pasangan yang layak, walau dihatinya tiada rasa cinta, atau hanya sekedar suka, itu semata-mata agar ia tidak kalah oleh mantan kekasihnya, dan cara ini juga biasanya bertujuan untuk memanas-manasi sang mantan yang telah mengabaikannya.

3. Orang yang memperjuangkan hargadirinya demi cinta

Mungkin cara inilah yang bijaksana, untuk mempertahankan cintanya atau untuk mendapatkan yang dicinta, ia menempatkan diri pada arah yang sesuai aturan, yang tadinya pemarah berubah menjadi peramah, yang tadinya bergajulan berubah menjadi sopan santun dan berwibawa, penampilannya jauh lebih baik dibanding saat ia belum mengenal cinta. Dan demi kelangsungan cintanya, ia terus berfikir dan berusaha bagaimana caranya agar cintanya tetap subur dan berwarna, bagaimana agar kekasihnya tetap setia, dan terus memperbaiki kualitas diri dengan harapan kekasihnya tidak bosan, bahkan tambah cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar